Kalau kita mengetikkan kata "Karbol" di kolom pencarian eyang Google,
maka yang muncul dihalaman pertama adalah informasi tentang kadet TNI AU
dan informasi tentang cairan antiseptik. Kalau saya sih dulu biasanya
menggunakan karbol sebagai cairan antiseptik kamar mandi . Kenapa kadet
TNI AU disebut dengan sebutan Karbol? Cukup banyak yang bertanya-tanya
tentang hal ini. Sebutan itu memang merujuk kepada cairan antiseptik
Karbol. Ya nggak lah MAN...!! Tak ada kaitan antara keduanya hehe....
Nih ane review sejarahnya.
Sebutan Karbol telah memang melekat dikalangan Taruna AAU sejak dekade 60-an, meskipun waktu itu baru sebatas dari mulut ke mulut dan belum ada hitam diatas putih "tentang aturan baku, namun sebutan Karbol bagi Taruna AAU sudah berusia empat puluh tahun lebih.
Sebutan Karbol telah memang melekat dikalangan Taruna AAU sejak dekade 60-an, meskipun waktu itu baru sebatas dari mulut ke mulut dan belum ada hitam diatas putih "tentang aturan baku, namun sebutan Karbol bagi Taruna AAU sudah berusia empat puluh tahun lebih.
Karbol AAU |
Setelah mengalami pasang surut, akhirnya pada tahun 2000, penggunaan istilah Karbol pun mendapat de yure.
Melalui surat Keputusan Kepala Staf TNI AU Nomor : Skep 179/VII/2000
tanggal 18 Juli 2000. Kasau yang waktu itu dijabat oleh Marsekal TNI
Hanafi Asnan memandang perlu adanya aturan tentang penggunaan sebutan
Karbol bagi Taruna AAU.
"Karbol" adalah nama panggilan populer yang melekat pada Laksamana Madya Udara Profesor Doktor Abdulrahman Saleh (almarhum). Sejak semasa beliau masih mahasiswa Kedokteran di "Geneeskundige Ilogeschool" Batavia (sekarang "Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia"), beliau dikenal sebagai satu-satunya ahli ilmu "Faal" pada saat itu di zaman jajahan pemerintahan Hindia Belanda.
Sebagai mahasiswa senior beliau dikenal sebagai orang yang menekuni radiotelegrafi. Bahkan pada zaman pendudukan pemerintah militer Jepang, beliau berhasil merakit stasiun radio amatir di asrama Salemba Jakarta. Stasiun radio ini sangat berguna untuk para pejuang gerakan bawah tanah pemuda-pemuda kita selama 3,5 tahun pendudukan Jepang (antara lain para pemuda seperti Sutan Syahrir, Adam Malik dan kawan-kawan). Di samping itu beliau juga dikenal sebagai mahasiswa yang menekuni mesin-mesin mobil dan mesin-mesin pabrik pada zaman Belanda pada waktu itu boleh dikatakan "Langka". Segala sesuatu yang berkaitan dengan perlistrikan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun prakteknya beliau kuasai.
"Karbol" adalah nama panggilan populer yang melekat pada Laksamana Madya Udara Profesor Doktor Abdulrahman Saleh (almarhum). Sejak semasa beliau masih mahasiswa Kedokteran di "Geneeskundige Ilogeschool" Batavia (sekarang "Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia"), beliau dikenal sebagai satu-satunya ahli ilmu "Faal" pada saat itu di zaman jajahan pemerintahan Hindia Belanda.
Sebagai mahasiswa senior beliau dikenal sebagai orang yang menekuni radiotelegrafi. Bahkan pada zaman pendudukan pemerintah militer Jepang, beliau berhasil merakit stasiun radio amatir di asrama Salemba Jakarta. Stasiun radio ini sangat berguna untuk para pejuang gerakan bawah tanah pemuda-pemuda kita selama 3,5 tahun pendudukan Jepang (antara lain para pemuda seperti Sutan Syahrir, Adam Malik dan kawan-kawan). Di samping itu beliau juga dikenal sebagai mahasiswa yang menekuni mesin-mesin mobil dan mesin-mesin pabrik pada zaman Belanda pada waktu itu boleh dikatakan "Langka". Segala sesuatu yang berkaitan dengan perlistrikan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun prakteknya beliau kuasai.
Abdulrachman Saleh |
Secara fisik, Abdulrahman Saleh yang lahir pada 1 Juli 1909 di Kwitang,
Jakarta, adalah seorang Pemuda yang bertubuh tegap, tinggi, berbadan
atletis, kulit sedikit gelap dengan rambut keriting (ikal). Dikalangan
para dosen (yang kebanyakan orang Belanda) Abdulrachman Saleh dikenal
karena otaknya yang cemerlang, inovatif sekaligus kreatif. Meskipun ia
adalah orang pribumi, namun pribadi nya tidak kalah dengan mahasiswa
lain yang kebanyakan orang Belanda.
Karena berbagai ciri keunggulan, salah seorang dosennya yang orang Belanda sering memanggil Abdulrachman Saleh dengan sebutan Krullebol (rambut ikal/si Kriting yang cerdas).
Karena berbagai ciri keunggulan, salah seorang dosennya yang orang Belanda sering memanggil Abdulrachman Saleh dengan sebutan Krullebol (rambut ikal/si Kriting yang cerdas).
rambut ikal
Sumber: http://altileri.blogspot.com/2012/02/abdulrachman-saleh-mengenal-lebih-dekat.html
Silahkan sahabat copy bila artikel ini dianggap bermanfaat. Saya harapkan toleransi sahabat untuk mencantumkan sumber, minimal teks biasa semisal: altileri.blogspot.com. Terimakasih
Sumber: http://altileri.blogspot.com/2012/02/abdulrachman-saleh-mengenal-lebih-dekat.html
Silahkan sahabat copy bila artikel ini dianggap bermanfaat. Saya harapkan toleransi sahabat untuk mencantumkan sumber, minimal teks biasa semisal: altileri.blogspot.com. Terimakasih
rambut ikal
Sumber: http://altileri.blogspot.com/2012/02/abdulrachman-saleh-mengenal-lebih-dekat.html
Silahkan sahabat copy bila artikel ini dianggap bermanfaat. Saya harapkan toleransi sahabat untuk mencantumkan sumber, minimal teks biasa semisal: altileri.blogspot.com. Terimakasih
Sumber: http://altileri.blogspot.com/2012/02/abdulrachman-saleh-mengenal-lebih-dekat.html
Silahkan sahabat copy bila artikel ini dianggap bermanfaat. Saya harapkan toleransi sahabat untuk mencantumkan sumber, minimal teks biasa semisal: altileri.blogspot.com. Terimakasih
rambut ikal
Sumber: http://altileri.blogspot.com/2012/02/abdulrachman-saleh-mengenal-lebih-dekat.html
Silahkan sahabat copy bila artikel ini dianggap bermanfaat. Saya harapkan toleransi sahabat untuk mencantumkan sumber, minimal teks biasa semisal: altileri.blogspot.com. Terimakasih
Sumber: http://altileri.blogspot.com/2012/02/abdulrachman-saleh-mengenal-lebih-dekat.html
Silahkan sahabat copy bila artikel ini dianggap bermanfaat. Saya harapkan toleransi sahabat untuk mencantumkan sumber, minimal teks biasa semisal: altileri.blogspot.com. Terimakasih
Merupakan Ide dari Marsekal TNI (Purn) Saleh Basarah (Alm)
Letnan Kolonel Udara Saleh Basarah yang pada tahun 1963 menjabat sebagai Perwira Udara Wing Dik 001 merangkap anggota pelaksana proyek Akademi Angkatan Udara mempuyai gagasan agar sebutan Karbol digunakan dilingkungan para Cadet Angkatan Udara.
Ide ini diilhami, ketika Letkol Udara Saleh Basarah mengikuti perjalanan muhibah dalam sebuah misi pendidikan ke luar negeri pada tahun 1963 yang dilaksanakan ke beberapa negara Eropa, Asia dan Amerika. Ketika berkunjung ke USAF (United Stated Air Force) di Washington selama sepekan, Letkol Udara Saleh Basarah mendengar panggilan "Mr.Doolly", "The Doolles", Doolly" dikalangan Cadet. Setelah ditanyakan, ternyata itu panggilan yang diadopsi dari seorang penerbang militer AS yang begitu hebat prestasinya General USAF James H. "Jimmy" Doollitle.
Marsekal TNI (Purn) Saleh Basarah |
Usul itupun diterima, tanpa melalui surat keputusan apapun, akhirnya tahun 1963 panggilan Karbol langsung disosialisasikan dikalangan Kadet AU melalui Senat Taruna dalam sebuah Apel Pagi dilapangan Maguwo. Dan sejak tahun 1963 sebutan Karbol telah melekat pada diri Taruna AAU.
Dengan sebutan Karbol untuk Taruna Akademi TNI Angkatan Udara,
diharapkan para Karbol dapat mencontoh kemampuan beliau dalam menekuni
setiap materi ajaran dan latihan yang diberikan baik di kelas maupun di
lapangan, sehingga para Karbol dapat mahir dan terampil di bidang
tugasnya.
Mengapa kata Krullebol menjadi kata Karbol? Hmm.... Apakah kata
Krullebol (Belanda) bila diucapkan maka akan menjadi Karbol atau cuma
karena faktor salah sebut dari sahabat-sahabat beliau?
aau.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar